Namun perubahan ini masih hanya berlaku di wilayah Amerika Serikat saja.
Dikutip dari Sify, Senin (28/2/2011), Google mengubah formula matematis untuk menyingkirkan situs yang menawarkan value rendah,dalam pengertian website yang hanya memberi sedikit konten dan malah sering berulah menyesatkan user ke halaman penuh dengan iklan.
Raksasa search engine ini sebelumnya memang sudah berniat untuk membendung situs yang hanya meniru konten dari website lain atau menyajikan informasi yang tidak bermanfaat. Dan,kemungkinan inilah saatnya.
Google memaparkan, perubahan ini akan menurunkan website dengan kualitas rendah dan meninggikan website berkualitas tinggi dalam rangking hasil pencarian.
Website berkualitas tinggi memiliki syarat seperti punya konten orisinal dan memiliki analisis mendalam.
"Kami memiliki sebuah tanggung jawab untuk memicu sebuah ekosistem web yang sehat. Penting kiranya sebuah situs dengan kualitas tinggi mendapat penghargaan dan itulah yang kami lakukan dalam perubahan ini," demikian keterangan Google.
"Beberapa situs akan naik (rankingnya-red) dan sebagian turun," tukas teknisi Google, Amit Singhal dan Matt Cutts. Mereka mengatakan, situs dengan konten orisinal seperti riset, laporan mendalam dan analisis kuat bakal meninggi. Juru bicara Google sendiri mengklaim, perubahan ini mendapat tanggapan positif dari user.
Dampaknya memang terasa. Sebab, sangat banyak situs bergantung dari trafik web yang berasal dari mesin pencarian Google. Penurunan ranking yang kecil saja dapat menurunkan pendapatan yang berasal dari iklan di halaman web mereka. Tak heran beberapa website harus berhitung soal dampak perubahan tersebut.
Beberapa situs pun protes karena rankingnya menurun, padahal mereka merasa berkualitas bagus. Ini misalnya dialami oleh situs WiseGeeks.com, yang biasa menggaji penulis untuk memproduksi konten bermutu. Karenanya, mereka ingin bertanya pada Google bagaimana agar bisa naik lagi rankingnya.
proyek perubahan system pencarian tersebut sudah berjalan sekitar setahun. Penerapannya telah dimulai di Amerika Serikat dan rencananya bakal segera diberlakukan ke wilayah-wilayah lainnya,lalu bagaimana pandangan para ' Budak Google ' kita di Indonesia ?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar